Penyalur BabySitter



mother embracing her child
BABYSITTER  Adalah sebuah pekerjaan yang memerlukan keahlian dan kesabaran tinggi, mengingat tugas yang dibebankan bertitik berat pada pengasuhan dan perawatan bayi (balita), dimana kita ketahui bahwa jam kerja untuk seorang baby sitter bisa mencapai 24 jam sehari tergantung bagaimana kondisi dan kenyamanan buah hati anda.
BabySitter bertugas sebagai pengasuh, perawat yang selalu siap untuk melayani Bayi (balita) dan sebagai Orang Tua Ke-2, yang selalu siap untuk memberi makan, memandikan, menjaga saat anak bermain, bahkan sampai me-Nina Bobo-kan anak asuhnya.

Disinilah sebuah kecermatan dan ketelitian sangat diperlukan untuk memilih seorang BabySitter yang tepat bagi buah hati anda.
Yayasan Dwi Asih sadar akan hal itu. Karenanya, kami telah menyiapkan BabySitter dengan kemampuan tinggi, Professional  dan sesuai standar kepelatihan seorang babysitter di indonesia.
Kami merekrut banyak tenaga kerja untuk kategori ini, dari kejelasan asal-usul, izin orang tua sampai data Identitas diri masing-masing calon tenaga kerja.
Dan kami melakukan seleksi secara ketat, serta memberi program kepelatihan bagi mereka (calon tenaga kerja) agar benar-benar menjadi seorang BabySitter yang Tangguh, Handal, dan Bertanggungjawab.
Untuk Daftar Babysitter, bisa anda klik disini.

NB :
YAYASAN DWI ASIH memberikan jaminan Penggantian BabySitter, bilamana :
Tenaga Kerja Tidak Betah (pada 3 bulan pertama, max. pergantian 3 kali, terhitung dari pengambilan pertama)
Tenaga  Kerja Dirasa kurang Cocok oleh Majikan atau sebaliknya?

PERAWAT LANSIA / JOMPO



Tak gampang memang merawat orangtua yang telah memasuki usia lanjut. Apalagi jika mereka sudah terkena gejala kepikunan. Mudah lupa, berperasaan sensitif. Bahkan terkadang, banyak terjadi Miss Understanding dalam pembicaraan maupun dalam aktifitas sehari-hari.. Disinilah Kesabaran seorang Perawat Lansia sangat diperlukan.

Menilai kemampuan lansia untuk menjalankan fungsi tubuhnya memang tak mudah. Bahkan terkadang itu menjadi masalah yang sangat sensitif. Memang tak ada tips atau cara cepat untuk memudahkan merawat orangtua yang memasuki usia senja. Malah para ahli masalah penuaan pun menyatakan kesulitannya menghadapi orangtua mereka sendiri, seperti yang dinyatakan Dorothy Howe, seorang spesialis senior pada program American Association of Retired Persons. Menurut dia, jika yang Anda hadapi adalah orangtua sendiri, belum tentu Anda dapat menanganinya lebih baik daripada orang lain.


Karena ada beberapa Hal yang memerlukan perhatian khusus dalam pelayanan Lansia Diantaranya :


Mempersiapkan Makan (makanan)
Buang Air
Bangun dan Pergi Tidur
Keperluan Kebersihan Diri (masuk kamar mandi, mandi dan berpakaian)
Penggunakan Alat Transportasi/Alat Bantu Aktifitas
Meminum obat
Bahkan Sampai dengan mengatur keuangan.

Sang Perawat disarankan untuk terus mengamati dan mendampingi perilaku Lansia Bimbingannya.
Dan harus tetap berpegang pada daftar Tugas fungsi tersebut yang merupakan tugas utama dari seorang Perawat Manula.
Banyak lansia memiliki kekurangan pada satu atau dua hal dalam kehidupan sehari-hari, dan hal itu tidak berarti bahwa seorang lansia harus masuk ke sebuah panti jompo. Mereka masih bisa hidup normal, melakukan beraktifitas, bersosialisasi, bila mereka mendapat bantuan yang tepat.

Yang perlu dilakukan Seorang Perawat Lansia adalah sedapat mungkin menjaga perasaannya. Tentu saja ini dilakukan agar tak menyinggung dia. Namun Sang Perawat harus mengambil tindakan jika sipasien sudah menunjukkan tanda-tanda pengingkaran bahwa dirinya sudah tak mampu lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya, jika mereka terjatuh di kamar mandi atau lupa sudah minum obat atau belum dan mereka menyangkalnya. Hal-hal tersebut dapat membahayakan kesehatan mereka jika tidak ditangani segera.

Apapun yang akan dilakukan, sangat disarankan jika tetap memperhatikan hak si pasien. Karena, Secara umum, kaum lansia itu amat bijak, mereka telah memikirkan tentang kematian dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya.

Pada intinya, Lansia masih merupakan seorang yang independen dan mandiri. Bahkan lansia yang menderita Demensia (kepikunan) ringan atau sedang, masih memiliki keinginan, kebutuhan, dan opini mereka sendiri. Untuk itu mereka patut dihargai.

Menurut dr Dahlia yang juga Kepala Subdit Penyembuhan Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes, latar belakang kehidupan seorang perawat lansia sangat perlu untuk diketahui. Ini meliputi pengalaman dia dalam mengasuh
lansia, kepribadian, riwayat perkawinan, tingkat pendidikan dan pengetahuan, taraf emosi serta motivasi dia. Semua itu sangat memengaruhi pola asuh san perawat terhadap si pasien.

“Perilaku pengasuh yang kurang mendukung justru menimbulkan ganguan perilaku dan masalah psikologis,” kata dr Dahlia.

Setelah seseorang memasuki masa lansia, maka dukungan sosial dari orang lain menjadi sangat berharga dan akan menambah ketenteraman jiwanya.

Dalam rangka membantu agar lansia tetap dapat beraktivitas maka dibutuhkan dukungan sosial, terutama dari Anggota keluarga dan Perawat Lansia (jika diperlukan). Kita harus mampu menghargai, menyemangati, dan membuat dia tetap merasa dihargai sebagai orang tua.
Sehingga dia tetap merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai. Bukan sekadar beban yang menyusahkan orang lain.

BabySitter, Pembantu Rumah Tangga, Perawat, Tukang Kebun, Sopir, Satpam - JUJUR, TERLATIH, RESMI & TERPERCAYA